Agar Tidak Dikerjai Dokter Pasien Harus Pintar Pilih Obat

Meskipun diatur kode etik, tidak dipungkiri bahwa adanya interaksi kerja dokter bersama industri farmasi berpotensi menimbulkan konflik kepentingan yang merugikan pasien. Supaya tak jadi korban, pasien harus tahu obat apa yang diresepkan oleh dokternya.
Agar Tidak Dikerjai Dokter Pasien Harus Pintar Pilih Obat
Agar Tidak Dikerjai Dokter Pasien Harus Pintar Pilih Obat 

Ketua Ikatan Ahli Farmakologi Indonesia (IKAFI), Prof dr Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD mengatakan bahwa pasien berhak minta obat lain kalau merasa obat yang diresepkan oleh dokternya terlalu mahal. terkecuali itu, pasien juga harus tahu apakah harga obatnya sebanding dengan kualitasnya.

"Ada tipe obat originatory yang memang berdasarkan riset sehingga wajar seandainya harganya mahal. Tapi ada juga obat-obat me-too atau tiruannya yang selayaknya jauh lebih murah sebab tidak perlu riset," ungkap Prof Iwan dalam diskusi Pendidikan Dokter Berkesinambungan dan Kebijakan Pajak Terkait di Hotel Mulia, Jakarta,

Jikalau ada dokter yang memaksakan pasiennya utk membeli obat tertentu, Prof Iwan menilai factor itu yg adalah tindak kriminal yang sanggup dikenai sanksi. Namun dokter boleh saja menyarankan obat tertentu seandainya akan menuturkan dengan bukti-bukti ilmiah bahwa obat lain memang kurang berkualitas.

terkecuali dokter, apoteker serta punya kewenangan utk merubah obat dalam resep dengan kategori lain yang lebih murah asalkan kandungan zat aktif dan khasiatnya layaknya obat yang diresepkan. Menurut Prof iwan, kewenangan ini sudah diatur dalam Peraturan Men Kes.

sangat disayangkan, dalam elemen ini pasien selalu berada dalam posisi tidak punya banyak pilihan. Tidak Cuma tidak tahu perbandingan harga obat sebab memang bukan barang yang dikonsumsi sehari-hari, paling sering pasien tidak punya tak sedikit waktu untuk memastikan pilihan.

"Beda bersama membeli sepatu, kita terus sanggup pilih-pilih yang lebih murah atau yang lebih bagus. Dikala membeli obat, orang sakit tidak kemungkinan laksanakan window shopping dulu seperti ketika membeli sepatu," tambah Prof Iwan.

Padahal perbedaan harga obat di masing-masing apotek kadang cukup agung karena marjin keuntungan yang diambil para pengelola apotek memang berbeda-beda. Lagi-lagi pasien menjadi korban, lantaran kadang-kadang apotek serta mengejar keuntungan dengan tidak menawarkan produk obat yang lebih terjangkau.
Agar Tidak Dikerjai Dokter Pasien Harus Pintar Pilih Obat .

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Agar Tidak Dikerjai Dokter Pasien Harus Pintar Pilih Obat "

Posting Komentar