Sebagian orang memperlakukan binatang peliharaan seperti anggota keluarganya sendiri. Namun jangan sembarangan mengajaknya tidur seranjang, sebab binatang peliharaan itu akan menularkan berbagai penyakit berbahaya termasuk juga pula meningitis.
Pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control (CDC) baru-baru ini launcing hasil penelitian yang mengejutkan berkenaan binatang peliharaan. Kontak fisik bersama kucing dan anjing nyatanya teramat amat sangat berisiko menularkan penyakit zoonosis (ditularkan oleh hewan).
Salah satu penyakit mematikan yang gampang menular lewat kontak serentak dgn binatang peliharaan merupakan meningitis atau radang selaput otak. Penyakit ini memiliki risiko kematian hingga 50 persen, kalaupun mampu sembuh konsisten ada risiko kerusakan saraf permanen seperti lumpuh, epilepsi atau rintangan mental.
Dalam penelitian yang akan dimuat dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, CDC mencatat sekian tidak sedikit kasus penularan meningitis dari binatang peliharaan. Kasus-kasus itu umumnya terjadi melalui kontak cairan tubuh terutama air liur.
Salah satunya menimpa seorang wanita 44 tahun di Arizona yang baru-baru ini terjangkit meningitis. Berdasarkan pengakuannya, penularan bakteri meningococus penyebab meningitis terjadi karena dirinya senang mencium kucing peliharaannya di sektor mulut atau hidung.
Sementara itu, satu orang bayi di wilayah lain yang tidak disebutkan lebih detail juga tertular meningitis dari kucing peliharaan. Kucing tersebut memainkan dan menggigit dot yang setelah itu diperlukan oleh si bayi buat minum susu.
Kasus lain menimpa satu orang laki-laki yang tidak disebutkan asal maupun identitasnya. laki-laki ini tertular meningitis gara-gara sering mengajak anjingnya tidur seranjang, hingga suatu ketika si anjing menjilati luka seken operasi pinggulnya.
Terkait adat tidur bersama hewan peliharaan, Prof Bruno Chomel sang peneliti yang berasal dari University of California memberikan imbauan kusus. Jelasnya, kebiasaan ini tidak hanya berisiko menularkan meningitis tapi serta pes (plague).
Pes adalah penyakit mematikan yang dapat ditularkan oleh anjing dan kucing melalui kutu yang menghinggapinya. Kutu-kutu yang terinfeksi bakteri penyebab pes merupakan Yersinia pesti ini dapat menularkannya pada manusia yang bersentuhan dengannya.
"Penularan penyakit dari binatang peliharaan ke majikan amat jarang, tetapi sangat sanggup saja berjalan. Penelitian ini tidak untuk menakut-nakuti, namun menyadarkan bahwa tidur dengan hewan peliharaan selalu ada risikonya
Di segi lain, jumlahnya pakar lain mengemukakan bahwa keberadaan binatang peliharaan di dalam keluarga punyai manfaat tersendiri bagi kesehatan. Satu Buah penelitian mengungkap, anak-anak yang hidup berdampingan bersama kucing, anjing atau peliharaan lainnya punya daya tahan tubuh yang relatif lebih baik.
terkecuali itu, main dengan binatang peliharaan disebut-sebut sanggup meningkatkan kadar oksitosin atau hormon penangkal stres. Akibatnya bila seorang sering bermain dgn hewan peliharaan, maka risikonya buat mengalami depresi menjadi lebih rendah.
Pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control (CDC) baru-baru ini launcing hasil penelitian yang mengejutkan berkenaan binatang peliharaan. Kontak fisik bersama kucing dan anjing nyatanya teramat amat sangat berisiko menularkan penyakit zoonosis (ditularkan oleh hewan).
Salah satu penyakit mematikan yang gampang menular lewat kontak serentak dgn binatang peliharaan merupakan meningitis atau radang selaput otak. Penyakit ini memiliki risiko kematian hingga 50 persen, kalaupun mampu sembuh konsisten ada risiko kerusakan saraf permanen seperti lumpuh, epilepsi atau rintangan mental.
Dalam penelitian yang akan dimuat dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, CDC mencatat sekian tidak sedikit kasus penularan meningitis dari binatang peliharaan. Kasus-kasus itu umumnya terjadi melalui kontak cairan tubuh terutama air liur.
Salah satunya menimpa seorang wanita 44 tahun di Arizona yang baru-baru ini terjangkit meningitis. Berdasarkan pengakuannya, penularan bakteri meningococus penyebab meningitis terjadi karena dirinya senang mencium kucing peliharaannya di sektor mulut atau hidung.
Sementara itu, satu orang bayi di wilayah lain yang tidak disebutkan lebih detail juga tertular meningitis dari kucing peliharaan. Kucing tersebut memainkan dan menggigit dot yang setelah itu diperlukan oleh si bayi buat minum susu.
Kasus lain menimpa satu orang laki-laki yang tidak disebutkan asal maupun identitasnya. laki-laki ini tertular meningitis gara-gara sering mengajak anjingnya tidur seranjang, hingga suatu ketika si anjing menjilati luka seken operasi pinggulnya.
Terkait adat tidur bersama hewan peliharaan, Prof Bruno Chomel sang peneliti yang berasal dari University of California memberikan imbauan kusus. Jelasnya, kebiasaan ini tidak hanya berisiko menularkan meningitis tapi serta pes (plague).
Pes adalah penyakit mematikan yang dapat ditularkan oleh anjing dan kucing melalui kutu yang menghinggapinya. Kutu-kutu yang terinfeksi bakteri penyebab pes merupakan Yersinia pesti ini dapat menularkannya pada manusia yang bersentuhan dengannya.
"Penularan penyakit dari binatang peliharaan ke majikan amat jarang, tetapi sangat sanggup saja berjalan. Penelitian ini tidak untuk menakut-nakuti, namun menyadarkan bahwa tidur dengan hewan peliharaan selalu ada risikonya
Di segi lain, jumlahnya pakar lain mengemukakan bahwa keberadaan binatang peliharaan di dalam keluarga punyai manfaat tersendiri bagi kesehatan. Satu Buah penelitian mengungkap, anak-anak yang hidup berdampingan bersama kucing, anjing atau peliharaan lainnya punya daya tahan tubuh yang relatif lebih baik.
terkecuali itu, main dengan binatang peliharaan disebut-sebut sanggup meningkatkan kadar oksitosin atau hormon penangkal stres. Akibatnya bila seorang sering bermain dgn hewan peliharaan, maka risikonya buat mengalami depresi menjadi lebih rendah.
0 Response to "Hewan Peliharaan Bisa Tularkan Meningitis Jika tidak dirawat"
Posting Komentar