Ciri-ciri anak yg sanggup tumbuh jadi satu orang tersangka kejahatan dapat dikenali sejak umur 3 tahun. Kalau di umur tersebut anak belum pun punyai kontrol diri, ketika dewasa dirinya punyai kecenderungan lebih besar buat berperilaku negatif.
Tim peneliti gabungan dari Inggris, Amerika Serikat & Selandia Baru mengungkap factor itu sesudah mengamati 1.000 responden yg lahir antara April 1972 sampai Maret 1973. Kontrol diri para responden diwaktu tetap berumur 3 tahun dinilai berdasarkan pernyatan para guru dan orang tuanya.
Dikala para responden tumbuh sampai umur 30-an tahun, peneliti membandingkan perilakuknya disaat itu dgn kekuatan kontrol diri kala konsisten mungil. Ternyata responden yang kurang mampu mengontrol dia lebih tidak sedikit yang hidupnya bermasalah.
Tidak Hanya lebih tidak sedikit yg menjadi tersangka kriminal, kelompok responden yg kurang mempunyai kontrol diri serta lebih tidak sedikit terserang penyakit sejak mulai sejak dari tekanan darah tinggi, kelebihan berat tubuh sampai gangguan pernapasan. Sebahagian di antaranya serta mengalami kecanduan zat adiktif seperti rokok, alkohol dan obat terlarang.
"Ini yaitu penelitian perdana yg mengungkap bahwa keinginan dan kontrol diri di periode mungil mempengaruhi peluang buat berperilaku sehat kala dewasa," ungkap Dr Terrie Moffitt, salah satu peneliti dari King's College London
Kontrol diri para responden di periode mungil dinilai antara lain berdasarkan kemampuannya mengatasi rasa frustrasi dan merumuskan angan-angan. Kontrol diri yg tidak baik kepada anak-anak ditandai dgn kecenderungan buat dahulu bertindak lalu sebelum berpikir dan condong over-acting.
Menurut Dr Moffitt, perilaku-perilaku di periode mungil tersebut berhubungan erat dgn kecenderungan tabiat kala memasuki umur 30-an thn. Bukan cuma kesehatan fisik dalam hubungannya bersama penyakit, tetapi pun kesehatan mental yg mempengaruhi tingkah laku dan kekuatan dalam bersosialisasi.
Tim peneliti gabungan dari Inggris, Amerika Serikat & Selandia Baru mengungkap factor itu sesudah mengamati 1.000 responden yg lahir antara April 1972 sampai Maret 1973. Kontrol diri para responden diwaktu tetap berumur 3 tahun dinilai berdasarkan pernyatan para guru dan orang tuanya.
Dikala para responden tumbuh sampai umur 30-an tahun, peneliti membandingkan perilakuknya disaat itu dgn kekuatan kontrol diri kala konsisten mungil. Ternyata responden yang kurang mampu mengontrol dia lebih tidak sedikit yang hidupnya bermasalah.
Tidak Hanya lebih tidak sedikit yg menjadi tersangka kriminal, kelompok responden yg kurang mempunyai kontrol diri serta lebih tidak sedikit terserang penyakit sejak mulai sejak dari tekanan darah tinggi, kelebihan berat tubuh sampai gangguan pernapasan. Sebahagian di antaranya serta mengalami kecanduan zat adiktif seperti rokok, alkohol dan obat terlarang.
"Ini yaitu penelitian perdana yg mengungkap bahwa keinginan dan kontrol diri di periode mungil mempengaruhi peluang buat berperilaku sehat kala dewasa," ungkap Dr Terrie Moffitt, salah satu peneliti dari King's College London
Kontrol diri para responden di periode mungil dinilai antara lain berdasarkan kemampuannya mengatasi rasa frustrasi dan merumuskan angan-angan. Kontrol diri yg tidak baik kepada anak-anak ditandai dgn kecenderungan buat dahulu bertindak lalu sebelum berpikir dan condong over-acting.
Menurut Dr Moffitt, perilaku-perilaku di periode mungil tersebut berhubungan erat dgn kecenderungan tabiat kala memasuki umur 30-an thn. Bukan cuma kesehatan fisik dalam hubungannya bersama penyakit, tetapi pun kesehatan mental yg mempengaruhi tingkah laku dan kekuatan dalam bersosialisasi.
0 Response to "Dari Umur tiga Tahun Kelakuan Anak Saat Dewasa Bisa Diprediksi "
Posting Komentar