Tujuh Tipe Dokter yang Harus Anda Waspadai

Tujuh Tipe Dokter yang Harus Anda Waspadai

Apa bedanya scan PET & CAT? Apa bedanya antibiotik & antidepresan? Juga Sebagai orang awam, pasti Kamu menyerahkan hal-hal semacam itu terhadap profesional seperti dokter ataupun farmasis. 

Faktanya, 70 prosen orang Amerika Serikat mengaku pasrah & yakin demikian saja terhadap dokter pribadinya, bahkan beberapa orang Amerika condong tak menelaah saran dokternya atau mencari pernyataan ke-2. 

Tetapi studi ini mengungkapkan bahwa nyatanya Kamu lumayan pintar utk menutup mata pada perawatan kesehatan Kamu sendiri. Sekarang para dokter serta membebankan tidak sedikit faktor kepada pasien-pasiennya. 

Kebanyakan keluarga di AS menjumpai dokternya 20 kali sehari yg mampu mendorong adanya kunjungan yg tergesa-gesa & kesalahan dokter yg tak disengaja. Bahkan para dokter mampu saja bertanggung jawab pada tingkah laku kesehatan Kamu yg jelek. 

Oleh dikarenakan itu, Kamu tidak boleh berdiam diri saja. Utk melindungi diri Kamu sendiri, simak 7 type dokter yg mesti Kamu waspadai seperti dilansir dibawah ini. 

1. Dokter yg Menyukai Bikin Resep Panjang-Panjang 
17 menit adalah saat umumnya yg dimanfaatkan dokter buat mendengarkan keluhan Kamu, mendiagnosis & menuliskan resep obat buat pasiennya. Menjadi tak mengherankan jikalau ada jumlahnya dokter 'nakal' yg memakai resep obat utk meraih keuntungan. 

Faktanya, dalam kurun kala 1999-2009, jumlah resep yg ditulis dokter meningkat segede 39 prosen padahal barangkali obat-obatan yg diresepkan tak demikian digunakan oleh pasien. Menurut data dari American Journal of Public Health, jumlah resep pil tidur sudah meningkat 21 kali lebih serta-merta daripada jumlah keluhan kurang tidur yg dialami pasien. 

Daripada demikian, tambah baik carilah sendiri sekian banyak metode utk menopang Kamu tidur tambah baik. Tapi Sayang, tidak sedikit pasien yg pilih utk meminta resep terhadap dokter daripada mencari alternatif melalui internet, contohnya. 

Trik mengatasinya : Sebelum konsumsi obat apapun, sebaiknya Kamu tanyakan 3 elemen ini pada dokter Kamu : Adakah alternatif tidak hanya obat yg sanggup aku gunakan dahulu? Kenapa Kamu pilih obat ini dibanding yang lain? Apa pro & kontra memanfaatkan obat ini? 

Kalau dokter Kamu mengabaikan ke3 pertanyaan diatas, itu saatnya Kamu mencari dokter baru. Teliti serta bisa jadi dokter pribadi Kamu sudah menerima suap dari suatu perusahaan farmasi buat memasok obat-obatan tertentu. 

2. Dokter yg Kurang Tidur 
Sebelum terbang, satu orang pilot saja diharuskan buat tidur sedikitnya 10 jam tapi tiada pengaturan semacam ini bagi dokter yg pula bertanggung jawab pada sekian banyak nyawa di tangannya, bahkan paling sering meraih giliran jaga sewaktu 24 jam. 

Padahal dokter yg kurang tidur mempunyai resiko yg menakutkan. Contohnya satu orang dokter bedah yg tidurnya kurang dari 6 jam di tengah malam hri sebelum lakukan suatu mekanisme operasi dapat menghadapi komplikasi terhadap operasinya dua kali lipat lebih tidak sedikit daripada rekan-rekannya yg beristirahat bersama lumayan. Perihal ini disampaikan dalam Journal of the American Medical Association. 

Dokter umum pula berisiko : dokumen yg mesti ditangani oleh dokter bersama jumlah pasien yg akbar dapat membuatnya tetap terjaga atau terlambat tidur & berpotensi mengaburkan penilaian atau diagnosisnya keesokan harinya, tutur Charles Christopher Landrigan, M.D., direktur Sleep and Patient Safety Acara, Brigham and Women's Hospital di Boston. 

Trick mengatasinya : "Pasien mempunyai wewenang menanyakan terhadap dokter apakah dirinya memperoleh tidur yg pass, terutama sebelum melaksanakan operasi," kata Landrigan. Disaat Kamu dapat menjalani operasi, tanyakan menyangkut jadwal dokter Kamu & memilih tanggal operasi yg berjauhan bersama giliran jaga panjangnya dimulai. 

Jika tak, Kamu pula dapat meminta operasi dilaksanakan terhadap pagi hri sebelum sang dokter kelelahan menangani pasien seharian penuh. Demikian serta jika Kamu mendadak masuk UGD & dokter Kamu amat sangat sibuk, mintalah dokter yang lain utk menyaksikan keadaan Kamu. 

3. Dokter yg Berat Sebelah atau Tak Netral 
Sama halnya bersama beberapa orang terhadap biasanya, seseorang dokter serta sanggup menghakimi sesuatu. Masalahnya, prasangka satu orang dokter dapat mempengaruhi kesehatan Kamu. Suatu studi yg dipublikasikan dalam The Journal of Law, Medicine dan Ethics menemukan bahwa perempuan yg mempunyai gejala-gejala yg sama bersama cowok condong tak memperoleh perawatan yg serasi sebab dokternya rata-rata berasumsi bahwa pasiennya melebih-lebihkan keluhan sakitnya. 

Trick mengatasinya : Seluruh dokter harusnya menyaksikan dahulu keadaan pasien & mengesampingkan prasangkanya, tutur Richard Klein, M.D., penulis buku Surviving Your Doctors : Why the Medical Sistem Is Dangerous to Your Health and How to Get Through It
Alive. 

Jikalau dokter menawab pertanyaan Kamu bersama pernyataan-pernyataan umum misal "Oh, normal bagi perempuan buat merasa terlampaui emosional" sehingga carilah dokter baru, tambah Klein. 

Tetapi seandainya Kamu merasa kurang beruntung bersama dokter cowok, coba memanfaatkan jasa dokter perempuan. Dokter perempuan condong menghabiskan lebih tidak sedikit saat bersama pasien sampai membangun jalinan kemitraan yg baik bersama pasien. 

"Dokter perempuan bisa jadi sanggup mengenal pasien tambah baik maka mampu mengurangi sikapnya yg berat sebelah," kata Debra Roter, D.P.H. dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health. 

4. Dokter Genit 
Pertalian romantis antara dokter & pasien yakni faktor yg teramat dilarang dalam dunia medis. Biarpun demikian, sekian banyak dokter dapat memanfaatkan kekuatannya buat laksanakan hal-hal semacam itu (seperti halnya dilaporkan terhadap bln Maret 2012, satu orang dokter bedah dari Pennsylvania didenda 5.000 US dolar & ijin praktiknya dicabut sesudah tidur dgn salah seseorang pasiennya). 

Utk memberikan perawatan yg paling baik, satu orang dokter mesti obyektif. Lagipula, "pasien mesti merasa nyaman supaya dapat jujur terhadap dokternya, terutama berkaitan gejala-gejala yg jelasnya tidak menarik padahal bisa jadi itu berdampak signifikan," ungkap Pamela F. Gallin, M.D., penulis buku How to Survive Your Doctor's Care. Jikalau Kamu bermaksud menggoda dokter Kamu, Kamu takkan menanyakan hal-hal yg Kamu anggap memalukan. 

Trik mengatasinya : Tidak peduli seberapa menariknya dokter itu di mata Kamu, ingatlah bahwa dokter tidak boleh naksir pasiennya. Bahkan apabila dokter itu cuma berikan godaan-godaan ringan terhadap Kamu, lebih baik Kamu mencari dokter baru. Demikian juga bersama perawat. 

5. Dokter yg Senang Berbohong 
Menurut suatu studi baru di Health Affairs, lebih dari 50 % dokter mengakui sudah memberikan prognosis yg jelek. Yg lebih tidak baik lagi 11 prosen diantaranya mengaku sempat berbohong kepada pasien. 

Sedangkan lebih dari sepertiga dokter tak merasa butuh buat mengungkapkan seluruhnya kesalahan medis yg serius terhadap pasien. Bahkan bila sebenarnya beliau bermaksud baik, seseorang dokter tidak selayaknya menyembunyikan bukti pada Kamu yg sebenarnya butuh didapati pasien, papar Rosalyn Stewart, M.D., profesor kedokteran di Johns Hopkins University. 

Trick mengatasinya : Kamu tidak sanggup senantiasa menyampaikan seseorang dokter itu jujur atau tak, tapi Kamu dapat periksa diagnosisnya dgn mencari pernyataan ke-2, lanjut Stewart. Tulis seluruhnya tipe pengobatan yg sempat Kamu gunakan, gejala-gejala sakit yg sempat Kamu alami & respon dokter pada keadaan Kamu itu. 

Seandainya sarannya berubah-ubah, mampu menjadi ia sedang berupaya menutupi sebuah kesalahan. Seandainya naluri Kamu menyampaikan ada sesuatu yg salah, katakan, "Saya tak mengerti. Bisakah kita jalankan diagnosis lagi?" 

6. Dokter yg Ketinggalan Jaman 
Sekian Banyak pasien berasumsi bahwa dokter yg usianya telah lanjut mempunyai pengetahuan yg lebih tidak sedikit. Tapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar menurut Annals of Internal Medicine. Peneliti menemukan bahwa kebanyakan makin lama satu orang dokter sudah berpraktik, makin sedikit beliau tahu berkaitan bermacam diagnosis & tes pemindaian paling baru dalam dunia medis. Perihal ini berujung terhadap makin mungil kemungkinannya buat mematuhi standar pelayanan kesehatan yg baik. 

Studi ini serta menemukan bahwa pasien yg ditangani dokter bedah jantung yg lebih sepuh mempunyai risiko kematian lebih tinggi, aspek ini dapat berlangsung lantaran dokter-dokter itu tak memakai mekanisme kesehatan teranyar yg sanggup menyelamatkan nyawa pasiennya. 

Trik mengatasinya : Dokter yg baru lulus rata-rata lebih up to date dgn tehnologi medis paling baru. "Jika Kamu memerlukan mekanisme operasi yg melibatkan laproskop, robot atau teknik baru yang lain, dokter yg baru saja menyelesaikan pelatihannya bisa saja andalan Kamu," ungkap Janet Pregler, M.D., direktur Iris Cantor-UCLA Women's Health Center. 

Meskipun demikian, dengan cara umum dokter yg tengah berada di puncak karier mempunyai keseimbangan yg keren antara pengetahuan teranyar & pengalaman kerja. Kamu dapat dgn gampang menemukan dokter semacam ini di hunian sakit di kota Kamu, tambah Gallin. Tapi jangan sampai demikian saja meninggalkan dokter Kamu yg lanjut umur apabila memang lah beliau senantiasa up-to-date. 

7. Dokter yg Melanggar Privasi Kamu 
Dokter yg tidak jarang memanfaatkan internet bakal condong laksanakan pelanggaran rutinitas dokternya melalui alat online tersebut. Faktor ini diungkap Harvard Review of Psychiatry. Tidak masalah seandainya dokter utk menentukan diagnosis & perawatan yg dapat diberikan terhadap pasiennya dari internet, tetapi tak etis bila para dokter melaksanakan hal-hal lebih dari itu. 

Factor inipun dapat jadi berisiko disaat dokter-dokter itu mencari berita berkaitan pasien yg bersifat personal. Contohnya kalau terapis Kamu mengetahui siapa kekasih Kamu atau pandangan politik Kamu, sehingga itu mampu saja mempengaruhi keputusannya. 

Kiat mengatasinya : "Ingat, ada perlindungan dalam formalitas," kata Gallin. Kamu mau meraih perawatan kesehatan berdasarkan kebenaran klinis Kamu, bukannya foto-foto pesta Kamu yg terpajang di Fb. Batasi akses ke akun sosial sarana Kamu & lindungi album photo Kamu biar tidak gampang diakses. 

Jangan Sampai lupa buat tetap mengawasi tingkah laku dokter Kamu yg bisa jadi membocorkan sesuatu yg tak Kamu katakan kepadanya. Pasti saja Kamu pula dilarang utk mengikuti kehidupan virtualnya. 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Tujuh Tipe Dokter yang Harus Anda Waspadai "

Posting Komentar